Tuesday, December 29, 2009

Gurita Cikeas ???

Buku Membongkar Gurita Cikeas - Galang Press berencana akan mencetak lagi buku itu mulai Senin (27/12) sebanyak 5.000 eksemplar. "Sambil menunggu perkembangan, rencananya buku ini akan kami cetak ulang untuk memenuhi permintaan dari teman-teman akademisi," kata Direktur Utama Galang Press, Julius Felicianus, saat dihubungi Republika, Ahad (27/12). Dia mengungkapkan bahwa rata-rata perguruan tinggi memesan 25 eksemplar buku tersebut.


Dia menambahkan
bahwa buku tersebut diluncurkan dengan pesan agar kanker korupsi ang menggerogoti Indonesia tidak semakin parah. Buku Gurita Cikeas tersebut, kata dia, merupakan kajian ilmiah yang dilengkapi dengan data-data yang bisa dipertanggungjawabkan.

Menurut Julius buku tersebut mulanya dicetak sebanyak 4000 eksemplar dan sekitar 70 persen didistribusikan ke Jakarta melalui jaringan Gramedia.



Mantan juru bicara kepresidenan yang kini menjadi Menegpora, Andi Alfian Mallarangeng, mengaku siap berdebat dengan George Junus Aditjondro terkait isi buku "Membongkar Gurita Cikeas".

Menurut Andi, isi buku karya George Junus Aditjondro tersebut bukanlah karya ilmiah, namun hanya mengambil kliping-kliping koran.

"Siap debat. Hal-hal yang ada dalam buku itu sama sekali tidak ilmiah," kata Andi kepada wartawan, usai berkunjung ke Gedung Indonesia Menggugat dalam rangkaian acara refleksi akhir tahun, Selasa (29/12/2009) siang.

Menurut Andi, metodologi yang digunakan dalam menyusun buku tersebut hanya mencomot sumber-sumber lain, dan tidak jelas. Selain itu, kata dia, kesimpulan yang muncul dari hasil penyusunan buku itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya sudah baca. Sayang sekali kalau ternyata metodologi yang digunakan, kalau istilah dalam bahasa Jawa gotak, gatik, gatuk. Artinya hanya berisi kliping sana sini. Datanya tidak jelas, kemudian disambung-sambung dan diambil kesimpulan dengan kata kemungkinan atau bisa jadi," kata Andi.

Andi menyayangkan terbitnya buku tersebut karena isinya tidak benar atau fitnah. Menurut dia, pemilu baru saja selesai dan dimenangkan oleh SBY melalui amanat rakyat. Namun, lanjutnya, masih saja ada kalangan tertentu yang mencoba menggoyang kemenangan SBY dengan segala cara.

"Sudahlah, demokrasi ada caranya. Silakan lima tahun sekali bersaing, kalau memang merasa lebih baik. Tapi tidak dengan cara-cara seperti ini yang menjurus ke fitnah," pungkas Andi.

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel), Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, menyatakan buku "Membongkar Gurita Cikeas; Di balik Skandal Bank Century" karangan George Junus Aditjondro, harus diteliti dahulu kebenarannya.

"Seharusnya buku itu diteliti dahulu, baru dikomentari," katanya, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan jika dari hasil penelitiannya bahwa isinya hanya "ngarang" saja atau tanpa bukti. "Maka itu keterangan palsu," katanya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengaku masih mengkaji buku berjudul "Membongkar Gurita Cikeas; Di balik Skandal Bank Century" karangan George Junus Aditjondro.

"Kejaksaan masih melakukan penelusuran dan pengkajian buku Membongkar Gurita Cikeas," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Didiek Darmanto, di Jakarta, Senin.

Kapuspenkum menyatakan tim "clearing house" atau interdep yang terdiri dari Kejagung, Polri, BIN, Menkominfo dan MUI, akan bekerjaama untuk melakukan kajian terhadap beredarnya buktu tersebut.

"Parameter pengkajian apakah buku itu telah mengganggu ketertiban umum dan harus dihubungkan dengan dasar-dasar tata tertib kehidupan rakyat dan negara pada suatu saat seperti merusak kepercayaan masyarakat terhadap pimpinan nasional, merugikan akhlak dan meresahkan masyarakat," katanya.(*)

Sumber : Anatara News, Detik, Okezone

No comments:

Post a Comment