SERDADU KUMBANG, Sumbawa di Tangan Alenia Picture
Sebagai Putera sumbawa asli, bangga donk sebuah kisah di Tana' Samawa-ku diangkat ke layar lebar. Filmnya tayang masih lama dan itu membuatku sangat tidak sabar. Film ini adalah film kesekian dari film-film terbaik Alenia Picture. Tidak hanya menyajikan pemandangan indah sumbawa tapi juga fakta pendidikan yang real. Banyak pelajaran dan motivasi di film ini. Jangan lewatkan!!
Sinopsis
Tahun lalu, murid-murid di hampir seluruh Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional. Berbekal pengalaman itu, guru-guru SD & SMP 08 semakin memperketat sistem belajar dan mengajar. Namun penegakkan kedisiplinan yang kaku, menimbulkan dampak bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi Amek, Dulah, Acan, Ujang dan Umbe.
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sifatnya yang introfed, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya, ia duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten Taliwang. Sederet trophy dan sertifikat berjejer diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.
Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di desa Mantar. Suatu desa yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Jaynady, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah mengirimkan mereka uang. Diluar desa yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun rindang. Letaknya persis dibibir tebing, menghadap kelaut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan tali yang menjulur kebawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, bersama batu, potongan karang, ataupun kayu, sebagai pemberat tadi.
Minun sangat menyayangi Amek, bukan saja karena adiknya itu tidak lulus ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki cacat lahir, bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun Amek memiliki kelebihan, ia mahir berkuda. Sering orang bertanya, apa cita-cita Amek kelak, Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan mentertawakannya. Ia sadar betul, cacat dibibirnya telah menjauhkan dirinya dari cita-citanya.
Amek, Acan, Umbe, Minun dan anak-anak sekolah Mantar sangat dekat dengan Guru Imbok, dia adalah guru favorit. Dia yang paling mengerti keinginan anak muridnya. Apakah Guru Imbok bisa membuat anak muridnya lulus semua? Apakah Amek mau menjawab apa cita-citanya? Kita lihat jawabannya di "SERDADU KUMBANG"...!
Sumber : http://sichuex.blogspot.com/2011/04/serdadu-kumbang-sumbawa-di-tangan.html#comment-form